Program Studi

AGRIBISNIS PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN (APHP)


Agribisnis pengolahan hasil pertanian adalah suatu bidang bisnis yang berkaitan dengan proses pengolahan hasil pertanian dari tahap produksi hingga menjadi produk akhir yang siap dikonsumsi atau digunakan oleh konsumen. Proses ini melibatkan berbagai kegiatan seperti pengumpulan bahan baku, pengolahan, penyimpanan, distribusi, pemasaran, dan manajemen risiko terkait.

Dalam agribisnis pengolahan hasil pertanian, bahan baku yang digunakan dapat berupa hasil pertanian seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan produk-produk peternakan seperti daging, susu, dan telur. Pengolahan ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari pengeringan, penggilingan, pengawetan, hingga pembuatan produk olahan lebih kompleks seperti makanan siap saji, minuman, tekstil, dan bahan bakar biomassa.

Tujuan utama dari agribisnis pengolahan hasil pertanian adalah untuk meningkatkan nilai tambah dari produk pertanian, sehingga dapat meningkatkan pendapatan bagi para petani atau produsen serta memberikan produk berkualitas bagi konsumen. Selain itu, agribisnis pengolahan hasil pertanian juga berperan dalam memenuhi kebutuhan pangan, menjaga ketahanan pangan suatu negara, menciptakan lapangan kerja, dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pertanian.

Prospek Kerja

Jurusan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian menawarkan beragam prospek karir di berbagai sektor, mengingat pentingnya industri pertanian dan pengolahan hasil pertanian dalam perekonomian global. Berikut adalah beberapa prospek karir yang mungkin tersedia bagi lulusan jurusan tersebut:

  1. Manajer Produksi Pertanian: Bertanggung jawab atas pengelolaan operasional dalam pertanian, termasuk perencanaan tanaman, pemeliharaan, dan pengolahan hasil pertanian.
  2. Spesialis Pengolahan Hasil Pertanian: Melibatkan peran dalam proses pengolahan hasil pertanian, seperti pemrosesan makanan, pengawetan, dan pembuatan produk olahan.
  3. Manajer Pemasaran Agribisnis: Fokus pada strategi pemasaran produk pertanian, baik dalam bentuk bahan mentah maupun produk olahan, serta mengelola distribusi produk ke pasar lokal maupun internasional.
  4. Konsultan Agribisnis: Memberikan saran kepada petani, produsen, dan perusahaan terkait strategi bisnis, manajemen risiko, dan inovasi dalam bidang pertanian dan pengolahan hasil pertanian.
  5. Perencana Pertanian: Membantu dalam perencanaan dan pengembangan usaha pertanian, termasuk pengolahan hasil pertanian, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti tanah, iklim, pasar, dan keberlanjutan.
  6. Wirausahawan Agribisnis: Membuka usaha sendiri dalam bidang pertanian dan pengolahan hasil pertanian, seperti industri makanan dan minuman, produksi tekstil organik, atau pengembangan produk-produk berbasis hasil pertanian.
  7. Peneliti Pertanian dan Inovator Produk: Terlibat dalam riset dan pengembangan teknologi baru dalam pertanian dan pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan keberlanjutan.
  8. Pegawai Pemerintah: Bekerja di departemen pertanian, pemerintah daerah, atau badan-badan regulasi terkait untuk mengawasi kebijakan pertanian, keamanan pangan, dan pengembangan sektor pertanian.
  9. Pendidik dan Pelatih: Mengajar di lembaga pendidikan atau memberikan pelatihan kepada petani dan pelaku usaha pertanian mengenai manajemen bisnis, teknologi pertanian, dan pengolahan hasil pertanian.

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (DKV)

Desain Komunikasi Visual biasanya disebut sebagai Teknik Desain Grafis atau program serupa. Program ini dirancang untuk memberikan siswa pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip desain grafis dan penggunaan perangkat lunak desain yang umum digunakan dalam industri. Berikut adalah beberapa penjelasan lebih lanjut tentang jurusan ini dan prospek kerjanya:

Materi Pembelajaran:

  1. Prinsip-prinsip Desain Grafis: Siswa akan belajar tentang prinsip-prinsip dasar desain grafis, seperti tipografi, komposisi visual, penggunaan warna, dan pemahaman tentang ruang negatif.
  2. Perangkat Lunak Desain: Mereka akan diajarkan penggunaan perangkat lunak desain seperti Adobe Photoshop, Illustrator, dan CorelDRAW untuk membuat berbagai jenis materi grafis, termasuk poster, brosur, kartu nama, dan lainnya.
  3. Ilustrasi dan Desain Karakter: Pembelajaran tentang teknik ilustrasi dan pembuatan desain karakter dapat menjadi bagian dari kurikulum, memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan dalam menciptakan gambar dan karakter yang menarik.
  4. Desain Digital: Termasuk pembelajaran tentang desain untuk media digital seperti desain web, desain UI/UX (User Interface/ User Experience), dan desain untuk media sosial.
  5. Animasi: Beberapa program juga mungkin menawarkan pembelajaran tentang dasar-dasar animasi, termasuk pembuatan animasi 2D sederhana menggunakan perangkat lunak tertentu.
  6. Karya Proyek: Siswa biasanya akan terlibat dalam proyek-proyek praktis di mana mereka harus menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam situasi dunia nyata.

Prospek Kerja

  1. Desainer Grafis: Lulusan dapat bekerja sebagai desainer grafis, menciptakan materi promosi, branding, dan identitas visual untuk berbagai klien dan industri.
  2. Ilustrator: Mereka dapat bekerja sebagai ilustrator, menciptakan gambar dan ilustrasi untuk buku anak-anak, majalah, iklan, dan produk-produk lainnya.
  3. Desainer Web dan UI/UX: Menggunakan keterampilan desain digital yang mereka miliki, lulusan dapat bekerja sebagai desainer web atau desainer UI/UX, menciptakan antarmuka pengguna yang menarik dan fungsional untuk situs web dan aplikasi.
  4. Desainer Media Sosial: Dalam era digital yang semakin berkembang, ada permintaan yang terus meningkat untuk desainer grafis yang dapat menciptakan konten visual yang menarik untuk platform media sosial.
  5. Pekerja Freelance: Banyak lulusan memilih untuk bekerja sebagai freelancer, memberikan layanan desain grafis mereka kepada klien secara independen.
  6. Pendidik atau Pelatih: Beberapa lulusan juga dapat melanjutkan pendidikan mereka ke perguruan tinggi dan menjadi pendidik atau pelatih dalam bidang desain grafis.